Demonstrasi Warnai Persiapan Piala Dunia
Pemain sepakbola asal Brasil, Ricardo Kaka,
menggunakan kostum tradisional Tiongkok, menendang bola di sela acara
sepakbola tradisional Tiongkok, Cuju, seusai pembukaan Karnaval
Sepakbola Tiongkok - Brasil di Beijing, Tiongkok, Selasa (2/7).
RIO DE JANEIRO - Piala Konfederasi
2013 yang telah usai digelar Senin (1/7) masih menyisakan kekecewaan di
kalangan masyarakat Brasil. Demonstrasi besar-besaran menentang
penggunaan dana besar untuk menggelar Piala Konfederasi dan Piala Dunia
2014 terus terjadi di berbagai tempat. Bahkan, demonstrasi sempat
diwarnai aksi kekerasan dan menelan korban luka-luka.
Brasil memang telah menjanjikan wajah baru panggung terbaik dalam menggelar pesta sepakbola sedunia pada tahun depan. Kekhawatiran akan terancamnya penyelenggaraan Piala Dunia 2014 nanti bisa dimengerti karena adanya penolakan dari sebagian kalangan masyarakat Brasil.
Namun dengan melihat kenyataan lain, setelah Timnas Brasil sukses menjuarai Piala Konfederasi 2013 dengan menggulung juara dunia Spanyol 3-0 di Maracana, Rio de Janeiro bisa mengurangi kekhawatiran tersebut.
Brasil yang merupakan penyelenggara ajang Piala Dunia pertama 1950 silam, kini sedang bekerja keras menuntaskan proyek-proyek infrastruktur raksasa di tengah pergolakan sebagian masyarakat yang menolak program pemerintah tersebut.
Rakyat Brasil menentang para elite politiknya yang tak mampu memberikan pelayanan publik dengan baik. Mereka juga marah karena korupsi kian menjadi endemik di semua bidang. Rakyat Brasil menuntut pemerintah segera memperbaiki pelayanan public di bidang kesehatan, pendidikan, dan sarana transportasi umum.
Baca selengkapnya di Investor Daily versi cetak di http://www.investor.co.id/pages/investordailyku/paidsubscription.php
Brasil memang telah menjanjikan wajah baru panggung terbaik dalam menggelar pesta sepakbola sedunia pada tahun depan. Kekhawatiran akan terancamnya penyelenggaraan Piala Dunia 2014 nanti bisa dimengerti karena adanya penolakan dari sebagian kalangan masyarakat Brasil.
Namun dengan melihat kenyataan lain, setelah Timnas Brasil sukses menjuarai Piala Konfederasi 2013 dengan menggulung juara dunia Spanyol 3-0 di Maracana, Rio de Janeiro bisa mengurangi kekhawatiran tersebut.
Brasil yang merupakan penyelenggara ajang Piala Dunia pertama 1950 silam, kini sedang bekerja keras menuntaskan proyek-proyek infrastruktur raksasa di tengah pergolakan sebagian masyarakat yang menolak program pemerintah tersebut.
Rakyat Brasil menentang para elite politiknya yang tak mampu memberikan pelayanan publik dengan baik. Mereka juga marah karena korupsi kian menjadi endemik di semua bidang. Rakyat Brasil menuntut pemerintah segera memperbaiki pelayanan public di bidang kesehatan, pendidikan, dan sarana transportasi umum.
Baca selengkapnya di Investor Daily versi cetak di http://www.investor.co.id/pages/investordailyku/paidsubscription.php
0 komentar:
Posting Komentar